MESIN GERINDA
Pengertian Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin Gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
1.Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin
yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.Awalnya mesin gerinda hanya
ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi
dan stainless steel.Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja
seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerjaseperti
merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada
benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan
lain-lain.
Mesin
Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 – 15.000
rpm.Dengankecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi
aluminium oksida dengan
kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan
logam sehingga menghasilkan bentuk
yang diinginkan.Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat
digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang
dikhususkan untuk memotong.
Pada umumnya mesin gerinda tangan
digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu
atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda
kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam,
kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk
benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya
secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan
logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yangbukan logam, perlu
juga dipastikan agar kitamenggunakannya secara benar, karenapenggunaan mesin
gerinda tangan untuk bendakerja bukan logam umumnya memiliki resikoyang lebih besar.Untuk
itu kita perlumenggunakan peralatan keselamatan kerjaseperti pelindung mata,
pelindung hidung(masker), sarung tangan, dan juga perlumenggunakan handle
tangan yang biasanyadisediakan oleh mesin gerinda. Tidak semuamesin gerinda
tangan menyediakan handletangan, karena mesin yang tidak menyediakanhandle
tangan biasanya tidak disarankan untukdigunakan pada benda kerja non-logam.
Untuk memotong kayu kita dapat
menggunakanmata gergaji circular ukuran
4″ seperti yangdisediakan oleh merk eye brand dan GMT.Untukmemotong bahan
bangunan seperti bata,genteng, beton, keramik, atau batu alam kitadapat
menggunakan mata potong seperti yangdisediakan oleh merk Bosch atau Makita.Untuk membentuk atau menggerinda bahan bangunanjuga dapat
menggunakan mata gerinda betonseperti yang disediakan oleh merk Benz.Untukmenggerinda
kaca kita juga dapat menggunakanbatu gerinda yang dikhususkan untuk kaca.
Tetapi selain menggunakan batu atau mata yangtepat kita juga
harus dapat menggunakan mesingerinda tangan yang tepat pula.Dari beberapa
pilihan merk dan tipe mesingerinda tangan, mesin gerinda tangan ukuran 4″adalah
mesin gerinda yang banyak disediakan dipasaran.Mesin gerinda tangan ukuran
inibanyak digunakan untuk hobby dan
usaha kecildan menengah, sedangkan ukuran yang lebihbesar biasanya lebih banyak
digunakan untukindustri-industri besar.
Pada mesin gerinda ukuran 4″ beberapa merkterkenal (seperti :
Makita, Bosch, Dewalt)memberikan minimal 2
pilihan yaitu yangstandard dan yang bertenaga lebih besar. Tipestandard
biasanya memiliki daya listrik berikisarantara 500 - 700 watt (Makita 9500N /
9553B,Bosch GWS 6-100, Dewalt DW810) sedangkanyang bertenaga lebih besar
memiliki daya lebihbesar dari 800 watt (Makita 9556NB, BoschGWS8-100C / CE,
Dewalt D28111).
Padadasarnya semua keperluan cukup menggunakantipe standard,
penggunaan mesin dengan tenagayang lebih besar diperlukan untuk benda kerjayang
lebih keras, seperti stainless steel, logamyang lebih keras, keramik, batu alam
atau beton.Mesin tipe standar yang digunakan untukmaterial-material tersebut
umumnya lebih cepatpanas dan berumur lebih pendek, karena padamaterial yang
lebih keras, mesin bekerja lebihkeras sehingga membutuhkan torsi yang
lebihbesar dan ketahanan panas yang lebih tinggi.Khusus untuk benda kerja
berupa kaca, karenasifat materialnya, kita membutuhkan mesingerinda dengan
kecepatan lebih rendah.Danyang menyediakan mesin untuk keperluan iniadalah merk
Bosch dengan tipe GWS 8-100CE,mesin ini memiliki fitur berupa pengaturankecepatan,
yang tidak dimiliki merk lainnya.
Dengan demikian kita dapat mengatur mesin pada kecepatan
rendah sehingga mengurangiresiko rusak pada benda kerja.Selain itu karenafitur
ini, mesin gerinda Bosch GWS 8-100CE inijuga dapat digunakan untuk memoles
mobil.Cukup dengan menggunakan piringan karet danwol poles yang sesuai.Mesin
gerinda tangan adalah mesin yang serbaguna, dapat digunakan untuk menggerinda
ataumemotong benda logam, kayu, bahan bangunan,kaca dan juga memoles mobil. Dengan menggunakan mesin dan mata yang tepat makakita dapat menggunakan
mesin gerinda denganoptimal.Tetapi tak lupa kita juga perlumemperhatikan
keselamatan kerja.
2.
Gerinda Duduk
Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda dipasangkan pada dudukan.Untuk melakukan penggerindaan, benda kerjadidekatkan dan ditempelkan ke roda gerinda yang berputar hingga permukaan benda kerja terkikis oleh roda gerinda.Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan roda gerinda pada mesin gerinda tangan.Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat, mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja setelah proses pengelasan.
Fungsi utama gerinda duduk adalah untukmengasah mata bor,
tetapi dapat jugadigunakan untuk mengasah pisau lainnya,seperti mengasah pisau
dapur, golok, kampak,arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya.Selain untuk
mengasah, gerinda duduk dapatjuga untuk membentuk atau membuat perkakasbaru,
seperti membuat pisau khusus untukmeraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit,
membuat obeng, atau alat bantu lainnyauntuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
•Komponen-Komponen Mesin GerindaDuduk
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat daribesi tuang yang
memiliki sifat sehagai peredamgetaran yang baik. Fungsinya
adalah untukmenopang meja kerja dan menopang kepalarumah spindel.Bagian poros
spindel merupakan bagian yangkritis karena harus berputar dengan
kecepatantinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batugerindanya dalam
berbagal arah.Bagian meja juga merupakan bagian yang dapatmempengaruhi hasil kerja proses gerinda karenadiatas meja inilah benda kerja dilelakkan melaluisuatu ragum ataupun magnetic
chuck yang dikencanukan pada meja ini.
a.
Power
Transmission
Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam sebagaiperedam getaran. Power Transmission gerinda berpa spindle.
Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam sebagaiperedam getaran. Power Transmission gerinda berpa spindle.
b.
Point
Of Operation
Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang untuk mengasah ataurnengikis benda kerja.
Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang untuk mengasah ataurnengikis benda kerja.
c.
Pelindung
yang Dapat Diatur
Pelindung ini adalah safety glass, di manadirancang untuk melindung bagian atas badanpekerja seperti bagian wajah dari percikan api
Pelindung ini adalah safety glass, di manadirancang untuk melindung bagian atas badanpekerja seperti bagian wajah dari percikan api
d.
Heavy
wheel guard
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindunggerinda pada saat berputar dan merupakanpelindung tetap.
Heavy wheel guard bertujuan untuk melindunggerinda pada saat berputar dan merupakanpelindung tetap.
e.
Meja
Benda
Meja benda bertujuan untuk mengontrol bendapada saat penggerindaan dan mempengaruhihasil dan penggerindaan.
Meja benda bertujuan untuk mengontrol bendapada saat penggerindaan dan mempengaruhihasil dan penggerindaan.
3. Gerinda
Potong
Mesin
gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk
memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda gerindayang digunakan adalah piringan gerinda tipis
yang diputarkan dengan kecepatan tinggi.Mesin gerinda potong
dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari bahan baja
dengan cepat.
2.2Pemeliharaan
dan Perawatan Mesin Gerinda
Pemeliharaan mesin dan perawatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan peralatan yang digunakan bias awet dan tahan lama.
Hal-hal yang menyangkut pemeliharaan
mesin dan peralatannya adalah :
-
Membersihkan mesin pada saat akan digunakan dan pada saat
selesa bekerja/digunakan
-
Chek kondisi tombol-tombol pada memsin apakah berfungsi
dengan baik
-
Chek fungsi dan penghisapan debu atau pompa cooling apakah
bekerja dengan baik
-
Chek lampu apakah berfungsi dengan baik
-
Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup
-
Pengencengan baik pengunci sekencangnya saja
-
Olesi oli pada bagian yang terbuka dan mudah berkarat
-
Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan lumasi dengan oli
2.3Keselamatan
Kerja
a. Batu gerinda
-
Sesuaikan batu gerinda dengan material yang akan digerinda
-
Periksa batu gerinda dari kerusakan
-
Periksa kesetimbangan batu gerinda
-
Gunakan cutting speed yang direkomendasikan
b. Mesin gerinda
-
Kuasai penggunaan mesin gerinda
-
Untuk pengerjaan kering harus dilengkapi dengan penghisap
debu
-
Untuk pengerjaan basah harus dilengkapi dengan pompa
pendingin
-
Untuk mesin gerinda bangku jarak antara batu gerinda dan
meja harus distel sedekat mungkin(maksimal 2mm)
c. Operator
-
Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar
-
Pakailah kacamata pelindung
-
Pakailah masker pelindung pernafasan
-
Rambut tidak boleh panjang
-
Kuku tidak boleh panjang
-
Bila perlu gunakan topi pelindung
2.4 Roda
Gerinda
A.Spesifikasi dan bentuk Roda
Gerinda
Tujuan
adanya spesifikasi dari dora gerinda adalah mempermudah memilih jenis roda
gerinda yang sesuai dalam pengerjaan suatu benda kerja tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan roda gerinda adalah :
-
Jenis material benda kerja
-
Jenis pengerjaan(basah/kering)
-
Bentuk benda kerja
-
Tujuan pengerjaan
-
Mesin yang digunakan
Hal-hal yang mempengaruhi
spesifikasi roda gerinda adalah
a) Jenis Bahan Asah
-
Alumunium oxide (oksida alumunium)
-
Silicon carbide (karbida sillsium)
-
Diamond (intan)
-
Keselamatan kerja gerinda
• Batu
Gerinda (Grinding Wheels)
Batu gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel
pengerjaan logam. Batu gerinda sebetulnya juga menyayat seperti penyayatan pada
pisau milling, hanya penyayatannya sangat halus, dan tatalnya tidak terlihat
seperti milling. Tatal hasil penggerindaan ini sangat kecil seperti debu.
Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan
utamanya hanya terdiri dari dua jenis pokok, yaitu butiran bahan asah/pemotong(abrasive)
dan perekat (bond).
Fungsi
batu gerinda sebagai berikut:
1.
Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil.
2.
Menghilangkan permukaan yang tidak rata.
3.
Untuk pekerjaan finishing permukaan.
4.
Untuk pemotongan.
5.
Penajaman alat-alat potong.
• Jenis-Jenis Batu Gerinda
Fungsi dari
batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa
jenis batu gerinda :
1.Flat Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
1.Flat Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
2.Cup Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat
bubut, dan sebagainya.
3.Dish Grinding Wheels, untuk
melakukan penggerindaan profil pada cutter.
4.Shaped Grinding Wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
5.Cylindrical Grinding Wheels, untuk
melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
6.Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk
mengerinda bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang
luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan oleh roda
piring untuk menjaga bilah gergaji.
7.Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri
tetap terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti
beton, batu permata dll.Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu
permata seperti bahan keras.
Selain
fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang
berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik
yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda, danputih
hijau.
• Jenis Perekat Batu Gerinda
Batu gerinda tersusun dari abrasive dan perekat yang
saling melengkapi dalam pembentukan sifat-sifat batu gerinda. Karena itu ada
beberapa jenis perekat dan cara perekatan yang berbeda-beda. Diantaranya yang
digunakan adalah :
1.
Vitrified Bond
Perekat yang
bila digunakan untuk membuat batu gerinda memberikan sifat yang tahan air, garam,
oli bahan-bahan kimia dan tahan intuk disimpan dalam waktu lama ini adalahi
adalah perekat yang paling banyak digunakan dalam pembuatan batu gerinda,
Kira-kira 80% dari batu gerinda yang ada menggunakan perekat jenis ini. Namun
roda gerinda ini cukup sensitive terhadap terhadap hentakan dan pukulan akan
tetapi jarang sekali dalam penggerindaan batu gerinda mendapat beban kejut yang
tinggi.
Perekat ini terdiri dari tanah liat, feldspar dan
kwarsa.Didapat dari campuran tanah liat, feldspar dan kwarsa yang dicampur pada
suhu 1100o-1350o C (disebut juga ikatan keramik, krena
bahan pengikatnya berupa keramik). Proses bembuatan batu gerindanya sendiri
dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut dengan butiran abrasive dalam
temperature tinggi kemudian didinginkan. Pengerasannya umumnya secara kering,
dengan membentuk roda gerinda dalam cetakan logam dan diberi tekanan tertentu
secara hidrolis kemudian dibakar selama 1-14 hari tergantung pada ukuran roda
gerinda. Proses pembakarannya seperti proses pembakaran keramik.
Roda gerinda dengan proses vitrified keras dan
berongga namun tidak dapat digunakan untuk membuat roda gerinda yang tipis
seperti gerinda potong, karena tidak mampu menahan beban dari samping.
Prosentase dari perekat ini juga mempengruhi tingkatannya, berbagai tingkatan
batu gerinda dicapai dengan mengadakan perubahan prosentase dari perekat ini.
Perekat ini
terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
1.)
Jenis umum
Disimbolkan
dengan kode V. Jenis ini biasa digunakan untuk penggerindaan dengan jumlah
pembuatan banyak dan bahan yang digerinda kurang sensitive terhadap panas.
2.
Jenis BE (VBE)
Jenis
perekat yang digunakan untuk pembuatan batu gerinda untuk penggerindaan alat
perkakas atau perbengkelan yang penggerindaannya tipis.
3.
Jenis G
Perekat
ini penyempurnaan dari jenis V, dan merupakan perbaikan dari jenis VBE.Perekat
ini digunakan untuk mengikat abrasive jenis 19A dan 32A.
4.
Jenis K
Khusus untuk
perekat abrasive silicon carbide.
2.
Silicate bond
Batu gerinda
dengan perekat jenis ini tahan terhadap air, sangat cocok untuk penggerindaan
basah.Dibuat dari sodium silicate dan oksida seng sebagai bahan anti
air.Pembutan batu gerinda dengan mencampurkan abrasive dan perekat kemudian
dituang dalam cetakan dari logam dan dipangang dalam suhu 260oC
selama 2-3 hari. Perrekat ini menghasilkan panas yang lebih rendah, karena daya
ikatnya yang tidak sekuat vitrified sehingga butiran abrasivenya dapat lebih
mudah lepas. Digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong dan biasa disebut
“pulder Acting”
3.
Shellac bond
Merupakan
organic bond karena terbuat dari bahan organic yang biasa dikenal dengan nama
damar. Batu gerinda dengan shellac bond sangat ulet dan elastis sehingga cocok
untuk membuat batu gerind yang tipis dan pembuatan profil-profil tajam. Pembuatan
batu gerinda dengan mencampur abrasive dengan shellac atau damar dalam uap
panas kemudian dimasukkan dalam cetakan panas dari baja kemudian digiling atau
dipres. Kemudian roda gerinda dipanggang beberapa jam pada suhu sekitar 150oC.
Sangat baik untuk pembuatan roda gerinda yang tipis yang digunakan untuk
pengerjaan halus.Kelemahannya hanya pada ketahanan panas yang kurang.
4.
Rubber bond
Perekat ini
dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang sangat tipis sekalipun.
Sifat-sifat yang dimiliki sama dengan tipe perekat shellac bond yaitu ulet dan
elastis sehingga tepat untuk membuat batu gerinda yang tipis dan pembuatan
profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan cara mencampur karet murni
dengan belerang (digunakan sebagai “centerless feed wheels”) dan abrasive
kemudian dialirkan ke dalam rol pencampur yang panas. Setelah itu dibentuk
menjadi ukuran yang pas.
Batu gerinda dengan rubber bond biasanya digunakan
untuk menggerinda permukaan yang sangat halus dan baik, seperti halnya alur dan
bantalanpeluru.Digunakan juga untuk portable grinder yang digunakan untuk
menghilangkan bekas pengelasan.Selain itu juga dapat digunakan untuk pemotong
dengan tambahan bahan-bahan tertentu.
5.
Resenoid bond
Dalam proses
resenoid(bakelit) ini butiran abrasive dicampur dengan serbuk bakelit dan
larutan, secara termo setting dicetak dan dipanggang. Perekat ini sangat kuat
dan keras. Roda gerinda dari proses ini mampu membersihkan bahan secara cepat.
Umumnya dipakai di bengkel pengecoran untuk
pembuangan percikan pengelasan.Kecepatan potong (cs) batu gerindanya mencapai
45-80 ms-1.Dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang tipis dan
tiddak trpengaruh pada perubahan temperature.Namun batu gerinda ini lemah
terhadap bahan kimia dan tidak tahan lama bila disimpan.
6.
Magnesium oksiklorida
Jenis perekat
magnesium oxyclorida telah dipakai sejak awal abad kedua puluh.Perekat jenis
ini tidak begitu dikenal sekarang.Magnesium oxyclorida merupakan reaksi komplek
dari magnesium oxide, magnesium chloride dan air yang dipadu dengan standar
komposisi tertentu.
•Spesifikasi Batu Gerinda (Grinding Wheels)
Pada saat anda melihat detail
produk dari batu gerinda , anda akan melihat informasi mengenai spesifikasi
dari batu grinda (spec) dalam bentuk serangkaian huruf dan angka seperti
A24SBF, A30RBF dan lain sebagainya. Kode-kode tersebut tercantum di atas setiap
batu gerinda untuk menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat
kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dengan mengetahui hal tersebut,
kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda
atau memotong material apa.
Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu
mengenali kode spesifikasi tersebut :
Ø
Huruf paling depan
menyatakan kandungan material utama, yang umum digunakan adalah :
o
A : Aluminium Oxide
(Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)
o
WA : White Aluminium
Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)
o
C : Silicone Carbide
(Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)
o
GC : Green Silicone
Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan bahan bangunan lainnya)
Ø
Angka menyatakan ukuran
atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kasar,
sebaliknya semakin besar maka semakin halus.
o
Angka 8 – 24: Bisa
disebut sebagai kasar / coarse
o
Angka 30 – 60 : Bisa
disebut sebagai sedang / medium
o
Angka 70 – 220 : Bisa
disebut sebagai halus / fine
o
Angka 220 – 800 : Bisa
disebut sebagai sangat halus / very fine
o
Angka 1000 atau lebih :
Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine
Ø
1 berikutnya menyatakan
tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan material, biasanya diwakili oleh
urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z
sangat keras.
o
Huruf D,E,F,G : Bisa
disebut sebagai sangat lunak / very soft
o
Huruf H,I,J,K : Bisa
disebut sebagai lunak / soft
o
Huruf L,M,N,0 : Bisa
disebut sebagai sedang / medium
o
Huruf P,Q,R,S : Bisa
disebut sebagai keras / hard
o
Huruf T hingga Z : Bisa
disebut sebagai sangat keras / very hard
Ø
1 atau 2 huruf
berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang umum digunakan
adalah :
o
B : menyatakan
Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
o
BF : menyatakan
Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat
o
V : menyatakan
Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair
o
S : menyatakan Sillicate,
atau perekatan menggunakan bahan silika
Sebagai contoh, kita ambil kode
A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu gerinda tangan Nippon Resibon,
dengan kode produk kami BT045.
- A : Menyatakan bahwa meterial utama
dari batu gerinda ini adalah Aluminium Oksida
- Angka 24 : Menyatakan tingkat
kekasaran batu gerinda yang berada pada tingkat kasar ( coarse)
- S : Menyatakan kekuatan rekat dari
batu gerinda ada pada tingkat keras ( hard )
- BF: Menyatakan jenis perekatan
material menggunakan bahan resin yang diperkuat
Dengan mengerti kode spesifikasi
batu gerinda, tentunya ada akan mengetahui batu gerinda mana yang sesuai untuk
kebutuhan anda.
2.5 Alat-Alat
Alat-alat
yang diperlukan selama menggunakan mesin gerinda adalah sebagai berikut:
Ø Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan
kita pada saat melakukan penggerindaaan, terutama pada saat melakukan dressing.
Ø Kacamata, digunakan untuk melindungi mata dari
percikan bunga api dan debu pada saat pengggerindaan.
Ø Bevel Protector, digunakan untuk mengukur sudut
pada alat potong setelah melakukan penggerindaan
Ø Surface Plate, digunakan untuk melihat
kerataan/ketinggian pada mata cutter, berupa alat yang mempunyai permukaan
sangat rata dan halus.
Ø Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi,
biasanya dipakai untuk membuat pahat ulir.
Ø Dresser, merupakan batu diamond yang digunakan
untuk membersihkan batu gerinda yang kotor.
Ø Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur
sudut-sudut pada alat potong yang akan digerinda.
2.6 Proses Kerja dan Produk
Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses pemotongan benda
kerja. Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir
gerinda yang melekat menjadi keping roda gerinda. Proses penggerindaan
dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek permukaan benda
kerja. Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor utama, hasil
akhir dalam bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan. Dua operasi penggerindaan
yang akan dijelaskan adalah kerja gerinda permukaan dan kerja gerinda silinder
luar dan dalam.
Urutan kerja
gerinda umumnya adalah sebagai berikut :
a.Pemahaman
gambar kerja
b.Pencekaman
benda kerja
c. Pemeriksaaan
air pendingin
d. Pemeriksaan
ketajaman roda gerinda
e. Pengaturan
putaran
f. Penyetelan
panjang langkah dan dalamnya pemakanan
g. Pemeriksaan
penggerindaan (jalan kosong)
h.Penggerindaan
benda kerja
i.Pemeriksaan
hasil gerinda
•Syarat utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan roda gerinda
a.Sifat fisik
dari material yang akan digerinda mempengaruhi pemilihan dari bahan asah.
Gunakan roda gerindaalumunium oksida untuk material-material berkekuatan
tarik yang tinggi. Seperti contoh baja karbon, baja campuran, baja kecepatan
tinggi, besi tempa, perunggu dll. Gunakan roda gerinda silicon carbide
untuk material berkekuatan tarik yang rendah.Contoh besi kelabu, kuningan,
alumunium, tembaga, granite, karet, kulit dan lain – lain. Gunakan roda gerinda
keras untuk material yang lunak dan gunakan roda gerinda lunak untuk material
yang keras. Bila menggerinda material keras, butiran-butiran lebih cepat tumpul
dari material lunak, maka lunaknya perekat diperlukan untuk memudahkan
butiran-butiran membelah atau meninggalkan roda gerinda dengan tujuan memunculkan
butiran-butiran baru sebagai penggantinya. Material lunak kurang cepat
penumpulan butiran-butirannya. Perekat kuat memungkinkan pemegangan
butiran-butiran lebih lama.
b. Banyaknya
material yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta mempengaruhi pemilihan
dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan roda gerinda yang kasar
dan berpori-pori untuk pemakanan banyak. Gunakan roda gerinda berbutiran
halus untuk penyelesaian yang baik. Gunakan roda gerinda berbutiran kasar untuk
material liat dan berbutiran halus untuk material keras. Disini kecepatan
produksi bukan faktor yang penting, gunakan roda gerinda elastis untuk
penyelesaian yang terbaik.
• Menggerinda Permukaan
Menggerinda
permukaan adalah mengerjakan penggerindaan pada permukaan yang lurus. Jenis
gerinda permukaan antara lain :
a.Memotong atau
menipiskan permukaan yang panjang dan gerinda bentuk.Benda kerja diletakkan
pada meja mesin yang diikat dengan magnit. Roda gerinda dipasang pada poros
yang letaknya horizontal.Pamakanannya bergerak menurun dan diatur antara 1/1000
sampai 5/100 mm setiap gerak pemakanannya.
b.Gerinda permukaan lainnya adalah menggerinda benda kerja yang dipasang
pada kepala tetap (cekam), dan diantara dua senter. Untuk benda kerja yang
dijepit antara dua senter, dapat menggunakan permukaan depan roda
gerinda. Agar permukaan benda kerja rata, permukaan depan roda gerinda di
truing minimum 1 derajat kearah pusat sumbu.
•Menggerinda silinder
a.Menggerinda silinder luar
Dilakukan dengan gerak memanjang untuk benda kerja panjang, dan gerak tegak
lurus untuk benda yang tebalnya tidak melebihi tebal roda gerinda. Gerak
tegak lurus juga dilakukan untuk gerinda bentuk.
b. Menggerinda silinder dalam
Dilakukan sesuai posisi benda kerja, yaitu benda kerja dapat berputar misalnya
bentuk ring, pelana (bush), dan benda kerja tidak dapat berputar, misal bentuk
jig dan dies.
• Menggerinda Tanpa Senter
Menggerinda
tanpa senter digunakan untuk produk masal. Benda kerja dijepit antara dua
gerinda yang berhadapan dan ditahan oleh penyangga.
•Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kecelakaan Kerja
Analisa
kecelakaan memperlihatkan bahwa untuk setiap kecelakaan kerja ada faktor
penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber kepada alat-alat mekanik dan
lingkungan serta kepada manusianya sendiri. Untuk mencegah kecelakaan,
penyebab-penyebab ini harus dihilangkan. Delapan puluh lima
persen (85%) dari sebab-sebab kecelakaan adalah faktor manusia. Maka dari itu,
usaha – usaha keselamatan selain ditujukan kepada teknik mekanik juga harus
memperhatikan secara khusus aspek manusiawi. Dalam hubungan ini,
pendidikan dan penggairahan keselamatan kerja kepada tenaga kerja merupakan
sarana penting.
Kultur dan kedisiplinan dalam menggunakan perlengkapan kerja standar akan
memberikan pengaruh terhadap keselamatan kerja yang didukung latar belakang
sosial ekonomis dan kultural yang sangat luas. Tingkat pendidikan dan latar
belakang kehidupan yang luas, seperti kebiasaan-kebiasaan,
kepercayaan-kepercayaan, peralatan dan perlengkapan kerja erat bersangkut paut
dengan pelaksanaan keselamatan kerja. Demikian juga,
keadaan ekonomi ada sangkut pautnya dengan permasalahan keselamatan kerja
tersebut. Maka keselamatan kerja lebih tampil ke depan lagi, dikarenakan
cepatnya penerapan teknologi dengan segala seginya termasuk problematik
keselamatan kerja menampilkan banyak permasalahan, sedangkan kondisi sosial –
kultural belum cukup siap untuk menghadapinya. Bahkan kadang -kadang
hilang hasil jerih payah suatu usaha dikarenakan kecelakaan. Keselamatan kerja
merupakan satu bagian dari keselamatan pada umumnya. Kecelakaan adalah
kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena
dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam
bentuk perencanaan. Maka dari itu, peristiwa sabotase atau tindakan
kriminal di luar ruang lingkup kecelakaan yang sebenarnya. Tidak diharapkan,
oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan
dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat. Kecelakaan
akibat kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada suatu
instansi. Hubungan kerja di sini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi
dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Maka
dalam hal ini, terdapat dua permasalahan penting, yaitu :
a.Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan.
b.Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan
Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat
mendatangkan kecelakaan. Bahaya tersebut
disebut potensial jika faktor-faktor tersebut belum mendatangkan kecelakaan.
Jika kecelakaan telah terjadi, maka bahaya tersebut sebagai bahaya nyata.
·
Sebab-Sebab
Kecelakaan Kerja.
Dari pengalaman selama ini dapat diketahui bahwa penyebab kecelakaan pada
garis besarnya dapat dibagi atas dua golongan, yaitu :
a. Kecelakaan yang disebabkan oleh karena keadaan yang berbahaya,
misalnya tidak ada pengamannya, peralatan kerja yang rusak, instalasi yang
tidak memenuhi syarat, lantai yang licin dan sebagainya.
b.Kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan-tindakan yang berbahaya, yang
umumnya ditimbulkan oleh tingkah laku manusia sewaktu bekerja.
Pada umumnya kecelakaan yang terjadi adalah akibat dari kedua golongan
penyebab tersebut di atas, yang kalau dianalisa secara mendalam, dapat
diuraikan
lagi menjadi tiga faktor, sebagai berikut :
a.Faktor lingkungan kerja.
b.Faktor mesin dan peralatan.
c.Faktor manusia atau tenaga kerja.
Supaya pencegahan kecelakaan dapat terlaksana dengan baik, maka harus
dilakukan usaha-usaha agar ketiga faktor penyebab kecelakaan tersebut di atas
tidak berada pada kondisi yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.
a.
Faktor lingkungan
kerja
Faktor lingkungan kerja yang penting dan perlu diperhatikan adalah
kebersihan, pertukaran udara di dalam ruangan, penerangan, dan tata ruang dari
mesin dan peralatan kerja. Jadi supaya
tidak terjadi kecelakaan perlu kita perhatikan :
1.
Kebersihan,
misalnya lantai tidak licin karena tidak adanya kotoran berupa minyak pelumas.
2.
Pertukaran
udara di dalam ruangan dapat berlangsung dengan baik sehingga tidak perlu
terjadi seseorang tenaga kerja kehilangan kesadaran karena kekurangan udara
bersih (oksigen).
3.
Penerangan dijaga agar kapasitasnya mencukupi, sesuai dengan sifat pekerjaan
yang dilakukan.
4.
Tata ruang
harus dijaga agar mematuhi persyaratan, misalnya tidak terlalu sempit dan mudah
bagi lalu lintas barang atau orang.
b.
Faktor mesin
dan peralatan
Faktor mesin dan peralatan yang perlu diperhatikan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan, adalah :
1.
Pengaman-pengaman
harus dipasang pada mesin, sesuai dengan persyaratan – persyaratan
keselamatan kerja.
2.
Peralatan-peralatan
pengaman yang dipakai oleh mekanik harus dijaga agar tetap pada kondisi yang
baik, sehingga benar-benar dapat berfungsi sebagai pengaman dalam kerja.
c.
Faktor manusia
Faktor manusia
yang menyebabkan terjadinya kecelakaan biasanya adalah:
1.
Kelalaian
2.
Kekurangan pada
keterampilan atau kecakapan dalam bekerja
3.
Kekurangan yang
terdapat pada fisik dan mental si tenaga kerja
2.8 Upaya mencegah kecelakaan kerja
Keselamatan kerja perlu mendapat
perhatian utama, karena pada
saat bekerja roda gerinda berputar sangat tinggi. Pecahnya roda gerinda akibat
kesalahan operasi dan pemeriksaan kondisi roda gerinda yang tidak cermat dapat
mencelakakan operator itu sendiri. Beberapa langkah keselamatan tersebut
antara lain;
Ø Gunakan
kacamata kerja setiap saat, meskipun sudah tersedia penutup kaca pada roda
gerindanya.
Ø Selalu
periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan tangkai
obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember beararti ada keretakan
Ø Jaga
kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada mesin tersebut
Ø Pastikan
benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain sudah pada posisi
yang benar
Ø Gunakan
roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya
Ø Jangan
memakankan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter kemungkinan
akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan roda gerindanya
Ø Stop
seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin gerinda
Ø Ketika
mengasah roda gerinda (dressing / truing) pastikan intan pengasah terletak pada
posisi yang kuat dan benar
Ø Jangan
memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang digerinda
Ø Ketika
memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda gerinda diundurkan atau
dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan.
Ø Jangan
gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan perhiasan lainnya
yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja gerinda
Ø
Jangan tinggalkan mesin
gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin mati pada saat meninggalkan.
Sedangkan alat – alat keselamatan yang diperlukan selama menggunakan mesin
gerinda adalah sebagai berikut :
a. Masker, digunakan untuk melindungi
pernafasan kita pada saat melakukan penggerindaan, terutama pada saat melakukan
dressing.
b. Kacamata, untuk melindungi mata
dari percikan bunga api dan debu pada saat penggerindaan.
c. Bevel protector, alat
yang digunakan untuk mengukur sudut pada alat potong setelah melakukan
penggerindaan.
d. Surface plate, alat yang digunakan untuk
melihat kerataan atau ketinggian pada mata cutter, berupa alat yang mempunyai
permukaan sangat rata dan halus.
e. Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah
dimensi, biasanya dipakai untuk membuat pahat ulir.
f. Dresser,merupakanbatu diamond yang
digunakan untuk membersihkan batu gerinda yang kotor.
g. Kunci “L” dan kunci pas, untuk
mengatur sudut-sudut pada alat potong yang akan digerinda.
Meminimalisir
resiko kecelakaan kerjadapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut beberapa
cara untuk memperkecil resiko kecelakaan dalam proses kerja.
a. Standarisasi, yaitu
penetapan standar-standar resmi, setengah resmi atau tak resmi mengenai
misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan jenis peralatan
tertentu, praktek-praktek keselamatan dan higiene umum, atau alat-alat
perlindungan diri.
b. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan
yang diwajibkan.
c.Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri
bahan-bahan yang berbahaya, pengujian alat-alat perlindungan diri, penelitian
tentang pencegahan peledakan gas dan debu, atau penelaahan tentang bahan-bahan
dan desain paling tepat untuk tambang-tambang pengangkat dan peralatan
pengangkat lainnya.
d. Riset medis, yang meliputi
terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis dan patologis faktor-faktor
lingkungan dan teknologis, dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan
kecelakaan.
e.Penelitian psikologis, yaitu
penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.
f. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis
kecelakaan yang terjadi, banyaknya , mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa,
dan apa sebab-sebabnya.
g. Pendidikan, yang menyangkut pendidikan
keselamatan dalam kurikulum teknik, sekolah-sekolah atau kursus-kursus
pertukangan.
h. Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi
operator, khususnya yang baru, dalam keselamatan kerja